Tips Memilih Pasangan untuk Masa Depan: Sepadan, Searah dan Menyenangkan

 


Pilih pasangan sehidup semati atau orang yang akan dinikahi ialah momok penting dalam kehidupan. Pernikahan ialah hal yang sakral serta inginnya pasti cuma berlangsung sekali dalam seumur hidup, tentunya harus sama orang yang pas. Karenanya penting untuk menimbang beberapa hal, dari mulai bibit, bebet serta berat. Mempunyai persyaratan a, b, c, d dan sebagainya ialah hal yang lumrah. Pilih pakaian atau sepatu saja kita harus cermat serta jangan asal, salah-salah ukurannya tidak cocok, ditambah lagi pasangan yang akan bersama-sama sampai akhir hayat kan?


Nah di bawah ini, beberapa persyaratan yang kemungkinan dapat kita buat jadi referensi nanti dalam pilih pasangan, cukup 3S, Sebanding, Searah, serta Suka.


Jika dalam islam ada arti sekufu, yang berarti kira-kira ya sebanding, sesuai serta menurut banyak ulama pernikahan akan berasa bertambah gampang bila faktor sekufu ini tercukupi. Sebanding bukan bermakna sebanding dalam level posisi, pendidikan, suku, profesi, adat keluarga, keuangan atau harta kekayaan, meskipun beberapa unsur itu harus juga diperhitungkan. Yang disebut sebanding di sini ialah sebanding dalam sudut pandang hingga dapat jadi rekan dialog yang baik. Analoginya ini, kamu satu perjalanan dengan seorang yang tidak menyambung dibawa bicara satu hari tadi malam saja tidak membahagiakan rasa-rasanya, ini ditambah lagi hubungannya dengan pernikahan yang literally seumur hidup. Rekan dialog selama waktu, rekan bercakap tiap hari, apa yang terjadi jika skema pikirnya tidak pada sebuah tingkatan yang serupa?


Seorang yang dapat pahami pada semua jokes receh kita, atau menertawakan hal sama dalam kehidupan. Sebanding tidak cuma dalam sudut pandang, tetapi sebanding dalam pahami beberapa hal dalam kehidupan, dapat ketawa bersama-sama, nikmati suatu hal bersama-sama, serta yang lain. Bukan bermakna harus sepakat dalam beberapa hal atau harus ketahui semua tema, bukan. Ini cuma permasalahan apa dapat beradaptasi dengan pasangan waktu berunding serta mengobrol dan bagaimana dapat nikmati beberapa hal bersama-sama. Sebanding bukan bermakna harus sama dalam beberapa hal.


Bukan bermakna juga harus mempunyai tingkat pendidikan yang sesuai dengan, sebab ada-ada saja manusia-manusia berpendidikan tinggi yang begitu abai dengan bagian humanitas hingga cuma dapat dibawa mengobrol atau dialog beberapa topik yang mereka kuasai saja, yah beberapa topik ilmiah, bukan beberapa topik yang dekat sama sehari-harinya, jadi yah jemu bersama-sama. Meskipun memang tidak dapat ditangkis, terkadang karier atau tahap pendidikan yang sebanding akan membuat dialog bertambah gampang mengalir hingga bertambah gampang untuk pahami keduanya, kemungkinan karenanya banyak juga dokter yang pilih menikah yang se-profesi atau minimal saling menekuni di dunia kesehatan hingga pahami seandainya mereka harus pulang pagi bila ada shift malam atau waktu mereka harus banyak habiskan waktu di bangsal rumah sakit.


Daftar Nama Starting XI Yang Hampir Berkostum Manchester United Memiliki bisi serta misi yang serupa dalam membuat rumah tangga. Ini jadi salah satunya momok alasan yang betul-betul harus diterangkan sebelum mengambil langkah bertambah jauh, sebab keluarga cuma dapat dibuat bila mempunyai visi misi yang serupa, dirumuskan bersama-sama dan digerakkan bersama-sama untuk pasangan. Contoh membentuk keluarga yang dapat memberi sumbangsih pada penebaran agama, atau mendidik generasi yang mempunyai iman serta taqwa yang baik, mempunyai banyak anak asuh, menolong banyak anak yang kurang mujur, menghindari keluarga dari semua tipe riba dan lain-lain. Di sini kamu dapat juga lihat bagaimana nilai-nilai serta konsep kehidupan yang ia pegang semasa hidup, seperti kemungkinan anti KKN, anti riba dan lain-lain, serta lihat bagaimana rencana kehidupan ia.


Ini yang paling akhir, sebanding serta searah tapi tidak membahagiakan akan mempunyai permasalahan nantinya. Bukan membahagiakan dilihat mata meskipun ini termasuk juga penting. Fisik bukan hal yang penting sebab fisik akan beralih bersamaan pertambahan usia, tapi ciri-ciri atau watak, rutinitas (habit), perilaku serta nila-nilai kredibilitas yang ia pegang tidak beralih. Melihat pada empat hal tersebut. Pilih seorang yang membahagiakan kecuali menyambung dibawa bercakap, tidak senang kan bila seorang seringkali protes serta menyalahkan hal sama over and over again? Pilih seorang yang ramah bukan seorang yang gampang geram, melihat bagaimana ia mengatur dianya waktu geram, apa ia dapat kuasai dianya atau malah amarah yang menggantikan dianya.


Pilih seorang yang gampang tersenyum bukan seorang yang gampang muram, meskipun tidak jadi masalah bila kadang-kadang susah sedih serta beberapa hal negatif yang lain dilukiskan sebab manusia mustahil suka serta bahagia tetap, tapi melihat bagaimana tindakan serta coping-nya dalam hal tersebut serta melihat apa ia terlalu lama atau mungkin tidak. Pilih seorang yang gampang lihat bagian positif daripada negatif, tidak selalu harus positif, tapi minimal ia dapat menolong kita lihat jalan keluar di waktu kita dalam permasalahan, dapat lihat secercah sinar dalam kegelapan.


Pilih seorang yang tetap berupaya untuk hidup di waktu sekarang serta lihat di hari esok dibanding seorang yang tetap lihat serta hidup di waktu dulu, menyesal bisa, terlalu lama dalam waktu dulu yang tidak dapat dirubah yang jangan. Mencuplik dari pengucapan seorang rekan, "leher manusia saja dibatasi untuk lihat ke belakang". Apa berarti? melihat ke belakang kadang-kadang tentunya tidak apa-apa, tapi tidak langsung tetap melihat ke belakang. Waktu dulu ada untuk diingat serta diambil maknanya supaya nantinya tidak mengulang-ulang kekeliruan yang serupa. Yang terjadi ya telah diamkan saja berlangsung. Toh, tidak ada yang dapat dilaksanakan untuk menggantinya.


Hidup telah berat serta pilih pasangan yang minimal membahagiakan akan menolong kita dalam jalani kehidupan yang berat ini. Membahagiakan bukan dalam makna enak dilihat, tapi membahagiakan dalam makna tingkah lalu serta bicaranya membahagiakan.


Serta janganlah lupa mempertajam diri jadi pribadi yang seperti kita kehendaki ada di pasangan kita nanti, sebab tuturnya pasangan atau jodoh ialah cerminan diri sendiri. Ada satu analogi mengenai taman bunga serta kupu-kupu. Tangkap kupu-kupu itu susah, tapi ada langkah yang bertambah gampang, bangunlah satu taman bunga serta rawatlah bunga-bunga didalamnya secara baik, tekun serta penuh kasih sayang hingga sendirinya kupu-kupu akan tiba serta hinggap dari sana. Kira-kira ini ibarat membuat serta menjaga ciri-ciri kita dan mempertajam kemampuan kehidupan kita hingga orang yang kita kehendaki tiba akan mendekati sendirinya.


Postingan populer dari blog ini

Like his father Chumporn and dozens of other able-bodied men from their village in northeast Thailand,

Rider Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia jatuh saat MotoGP 2023 Amerika

Who are the people who have come to follow wild conspiracy theories about Covid-19?