Tips Menghadapi Pasangan Posesif


 


Cara Bermain Judi Bola Ganjil Genap Khusus Pendatang Baru Anda pasti tidak mau ada di jalinan yang memunculkan merasa tidak nyaman sebab tetap dikekang. Well, sikap perduli menjadi satu point yang perlu dipunyai Mr. Right. Namun, sikap dirinya yang tetap ingin "mengatur" serta condong posesif malah bisa jadi permasalahan yang besar pada jalinan.


Kenapa Sang Ia Posesif?


Menurut Alexander Sriwiejono, psikolog serta founder dari Daily Meaning People Development Consultat, sikap posesif ada bukan tanpa ada fakta. Dia menjelaskan ada tiga fakta kenapa seorang bisa mempunyai sikap ini saat merajut satu jalinan.


Fakta yang pertama ialah pengalaman waktu lalunya. Trauma yang ada dari pengalamannya itu belum selesai hingga dirinya juga pada akhirnya jadi posesif pada Anda. Ke-2, rasa insecurity, atau merasa tidak aman, yang umumnya berkaitan dengan self image atau langkah pandangnya pada dirinya. "Kurang aktivitas jadi fakta yang ke-3. Orang yang bertambah tidak repot, pemikirannya dapat semakin banyak berisi hal yang tidak-tidak," tutur Alex.


Seperti Apa Pasangan yang Posesif Itu?


Brandy Engler, Ph.D., seorang psikolog jalinan, menjelaskan jika pasangan yang posesif umumnya akan tuntut perhatian Anda setiap waktu. "Menurut pasangan, ia mempunyai hak selalu untuk memperoleh perhatian penuh dari Anda serta ketahui informasi paling personal Anda," kata Brandy.


Pria yang posesif akan passionate serta benar-benar perhatian, serta ini akan berasa membahagiakan diawalnya jalinan. Tetapi, makin lama mereka akan makin needy. Dalam beberapa masalah, sikap posesif berbuntut pada "sesak" dalam merajut jalinan sebab dirinya tetap memeriksa isi pesan dalam handphone, tetap ingin ketahui Anda sedang ke mana serta bersama-sama siapa, serta berlaku terlalu berprasangka buruk pada rekan pria serta rekanan kerja pria. Sering juga sikap posesif justru bisa membuat pasangan lakukan kekerasan.


Lalu, Bagaimana Melawannya?


Alexander Sriwiejono menjelaskan, dalam banyak keadaan, sikap posesif datang dari dalam diri seorang. Jadi, jangan cepat-cepat mempersalahkan diri Anda. Namun, di satu bagian keadaan ini sekaligus juga dapat jadi bahan untuk lihat kembali pada diri semasing serta bahan dialog untuk bagaimana seharusnya jalinan kalian dibuatnya.


"Bicarakan dengan serius, jika jalinan sering dapat buyar serta bukan lantaran kedatangan orang ke-3, tapi sebab ketidaknyamanan yang berlangsung di kedua pihak," kata Alex. Berhati-hati tidak untuk jatuh pada kesepakatan kaku yang berisi larangan buat pasangannya tidak untuk bisa ini serta itu. Jalinan yang sehat dilandaskan pada rasa sama-sama yakin serta loyalitas menjadi pribadi yang lebih bagus waktu berpasangan, serta bukan lantaran desakan.

Postingan populer dari blog ini

Rider Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia jatuh saat MotoGP 2023 Amerika

Like his father Chumporn and dozens of other able-bodied men from their village in northeast Thailand,

Who are the people who have come to follow wild conspiracy theories about Covid-19?