Karier Rafael Nadal
Rafael Nadal ialah simpatisan Real Madrid dan ia tidak sembunyikannya. Ia bahkan juga memuluskan proses transfer Marco Asensio dari Real Mallorca—klub daerah halamannya—ke Madrid. Slot Judi Online Tetapi Rafa salah satunya dari sedikit orang yang ikut bahagia saat Barcelona raih titel juara. Pada 1991 sampai 1999, khususnya.
"Itu hal yang paling aneh," kata Miguel Angel Nadal. "Penyebabnya karena mungkin saat dia kecil ayahnya menggunakankannya kaus Real Madrid. Ia satu diantara sedikit simpatisan Real Madrid yang suka saat Barcelona memenangkan gelar saat pamannya bermain."
Miguel Angel Nadal Homar (seterusnya akan disebutkan Nadal) ialah pemain utama FC Barcelona bimbingan Johan Cruyff. Sebagai pemain kunci di periode jaya Barcelona, Nadal memenangkan lima titel juara La Liga, dua Copa del Rey, empat Supercopa de Espana, satu European Cup (saat ini Liga Champions), satu UEFA Cup Winners' Cup, dan dua UEFA Super Cup.
Keluarga Nadal enekuni dua olahraga: sepakbola dan tenis. Slot Online Terpercaya Saat masih kanak-kanak, beberapa orang menduga figur kelahiran 28 Juli 1966 itu akan tumbuh jadi petenis.
"Saya dahulu bermain tenis sampai berumur 15 tahun," tutur Nadal. "Justru semuanya orang menduga saya bisa menjadi petenis dibanding pemain sepak bola. Saya sejak dahulu lebih sukai tenis dibanding sepakbola."
Seperti pamannya, Rafael menekuni sepakbola dan tenis. Perbedaannya, Rafael cenderung pilih tenis. Keputusan Rafael agar semakin konsentrasi di satu sektor juga tiba lebih cepat daripada pamannya. Rafael percaya ingin jadi petenis sesudah memenangkan kejuaraan nasional U-14 di umur 12 tahun.
"Tenis ialah olahraga yang saya kuasai, bahkan juga walaupun saya nikmati sepakbola sama besarnya, kemungkinan lebih," catat Rafael dalam otobiografinya. "Saya nikmati sepakbola, tetapi untuk bergembira."
3 tahun berlalu Rafael memenangkan laga pertama kalinya di ATP, kejuaraan tenis kelas atas dunia. Di umur 17 tahun Rafael menaklukkan Roger Federer. Di umur 18 Rafael memenangkan laga tunggal yang pastikan Davis Cup—Piala Dunia-nya tenis—dimenangi Spanyol.
Rafael berkembang sebagai petenis kelas satu di bawah instruksi pamannya lainnya, Toni Nadal.
Baik Nadal atau Rafael sama pilih olahraga yang akurat. Tetapi ada selalu pertanyaan: mungkinkan, bila Rafael pilih sepakbola, ia akan sama kesuksesannya?